Fitri Yulianti - Okezone
(Foto: gettyimages)
Rasanya begitu membahagiakan saat Anda merindukan telepon darinya, ia pun menjawab kerinduan Anda. Namun rasa cinta mulai terbungkus obsesi saat Anda mencintainya lebih dari cinta yang ia berikan.
Obsesi mulai hancur saat ia mundur perlahan. Dalam cara yang sakit, sebenarnya ini adalah apa yang Anda sukai. Mengatur diri usai disakiti tentu sebuah eksistensi yang sangat menyedihkan.
"Hal yang biasa dalam suatu hubungan baru di mana satu orang merasa lebih cinta dari yang lain, sementara pihak yang lain butuh waktu untuk menyamakan cintanya. Namun, jika hal tersebut berlangsung lebih dari tiga sampai enam bulan, hubungan mungkin ditakdirkan untuk berakhir," kata Jennifer Oikle Ph.D., psikolog hubungan dan pendiri lama MySoulmateSolution.com.
Ia menyarankan, cara mengatasinya adalah dengan membatasi kontak, baik frekuensi maupun kedalamannya, untuk jangka waktu tertentu.
"Jadi, Anda melangkah lambat sambil tetap menjaga cinta Anda, misal menelponnya hanya beberapa kali sepekan (bukan setiap hari), tidak mengirim email terus-menerus, hanya kencan sekali sepekan, dan sebagainya," imbuh Jennifer.
Dia menegaskan, memberi obsesi cinta dan mati-amtian mengejar si dia justru membuatnya mundur. Namun sebaliknya, jika Anda bisa memberinya ruang untuk bergerak, sikap demikian baginya bak sebuah magnet untuk menariknya kembali pada Anda.
"Jadi, Anda juga harus mengendalikan kasih sayang verbal dan fisik yang ditunjukkan. Biarkan dia datang. Biarkan dia menunjukkan kasih sayangnya. Ini akan memberinya cukup ruang untuk bernapas. Jika cinta, ia akan mendekati Anda, tapi jika tidak, masih banyak idaman lain di luar sana," katanya.
Simak beberapa tip lain dari Dr Jennifer, seperti diulas Galtime:
Jalan perlahan
Jangan langsung menunjukkan rasa cinta menggebu. Kenali ia dengan baik, jadi Anda tidak jatuh cinta hanya dengan rayuannya, tapi pada siapa dia sebenarnya dan apa yang dia tawarkan, bukan apa yang Anda harapan ia akan menawarkannya pada Anda.
Batasi khayalan
Jangan terus memikirkannya setiap waktu, karena berpeluang besar menciptakan obsesi, yang jelas tidak didasarkan pada siapa dia, tapi khayalan Anda tentangnya. Tentu, melangkah ke hubungan berikutnya akan lebih mudah.
Batasi bayangan masa depan
Jangan membayangkan rencana masa depan Anda dengan menyertai si dia di dalamnya. Kecuali, Anda sudah tahu bahwa dia layak menjadi bagian besar dari hidup Anda. Stay in a moment. Nikmati apa yang ada di depan Anda dan lepaskan keharusan untuk mendefinisikan "rasa apa ini" atau "bagaimana hubungan selanjutnya". Nikmati saja dengan tetap berusaha mewujudkan, tapi tanpa membesarkan harapan.
Tetap aktif dalam hidup Anda
Pastikan Anda tetap bergairah dalam hidup dan masa depan Anda. Tetap aktif dengan teman, hobi, dan kegiatan yang tidak melibatkan si dia. Jika dunia Anda tidak berputar di sekitarnya, dan memposisikannya hanya sepotong kecil dunia Anda, maka Anda akan mampu solid, stabil, dan tidak rentan saat ia meninggalkan Anda. Namun jika ia terus memenuhi hari-hari Anda, Anda akan hancur.
Cintai diri
Jangan pernah menghapus rasa cinta dan penghargaan Anda terhadap diri hanya karena sikapnya yang merendahkan. Anda cantik, berbakat, dan berhak dicintai!.
"Jangan ragu untuk meminta ruang yang Anda butuhkan, tanpa menyalahkannya. Bantu dia mengerti bahwa keinginan tersebut hanya merupakan bagian diri Anda. Beri waktu untuk melihat apakah perasaan Anda akhirnya tumbuh untuk klop dengannya, dengan waktu dan ruang yang memadai," tukas Dr Jennifer.
Dan, jika perasaan tetap tidak seimbang untuk waktu yang lama, Dr Jennifer menyarankan Anda untuk mengevaluasi kembali hubungan.
"Ini jenis hubungan yang tidak nyaman dan menyakitkan bagi kedua belah pihak. Untuk pihak yang selalu mengejar akan sakit hati karena terus berusaha, sedangkan bagi pihak yang selalu menarik diri, merasa tercekik dan bersalah bahwa dia tidak bisa memberikan apa yang diinginkan kekasihnya," paparnya.
"Pada akhirnya hubungan seperti itu akan membutuhkan usaha dan rasa sakit terlalu banyak. Mengapa tidak mencari seseorang yang lebih bisa mencintai Anda?,“ kata Dr Jennifer.
(ftr)
backhome>
0 komentar:
Posting Komentar